KamiPT. Mektan Babakan Tujuh Utama, akan siap melayani untuk melngkapi kebutuhan anda. DAPAT HUBUNGI KAMI DI : PT.Mektan Babakan Tujuh Utama [PT.MBT UTAMA] Jl. Raya Batujajar No.237, Laksanamekar, Bandung Barat 40553 Office : 022-686.6302 [Fast Response] WA / Phone : Email : Mektan1974@ Website : lebarstandar jembatan yang dianjurkan yaitu: a) lebar 1,0 m sampai dengan 1,4 untuk pejalan kaki dua arah (jembatan pejalan kaki kelas ii) b) lebar 1,4 m sampai dengan 1,8 m untuk tiga pejalan kaki yang berjalan beriringan (jembatan pejalan kaki kelas i) jika berdasarkan footbridges manual for construction at community and district level Jembatangelagar pelat yang cocok untuk bentang pendek menengah dan dapat mendukung rel kereta api, jalan raya atau lalu lintas lainnya. Balok utama plat biasanya prefabrikasi, dan batas panjang sering ditentukan oleh mode transportasi yang digunakan. Berikut adalah beberapa jenis jembatan deck girder : JEMBATAN GELAGAR BAJA KOMPOSIT. Jembatanpelengkung. Jembatan pelengkung adalah sebuah jembatan dengan kepala jembatan di setiap akhir berbentuk seperti kurva melengkung. Lengkungan jembatan bekerja dengan memindahkan berat dari jembatan dan beban yang sebagian ke dorong horisontal tertahan oleh kepala jembatan di kedua sisi. Sebuah jembatan (jembatan panjang) dapat dibuat Masingmasing tipe struktur jembatan cocok digunakan untuk kondisi yang berbeda. Menurut Satyarno (2003), sesuai dengan perkembangan, bentuk jembatan berubah dari yang sederhana menjadi yang sangat komplek. Secara garis besar terdapat sembilan macam perencanaan jenis jembatan yang dapat digunakan, yaitu: 1) Jembatan Gelagar Biasa Site De Rencontre Pour Parent Seul. Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh – Pada tahun 1997 supriadi mengemukakan bahwa suatu struktur pokok terdiri dari dua jenis yaitu struktur jembatan atas dan struktur jembatan bawah. Sumber Instagram Galerisipil Baca Juga Metode Curing Beton Struktur jembatan atas berfungsi memindahkan beban-beban lantai jembatan ke perletakan arah horizontal. Sedangkan struktur jembatan bawah merupakan komponen yang meneruskan beban dari dak ke tanah. Baca Juga Tabel, Kelas, dan Klasifikasi Ragam Mutu Beton Struktur Atas Jembatan Sumber Instagram Galerisipil Struktur jembatan atas berfungsi memindahkan beban beban lantai jembatan ke perlatakan arah horizontal yang meliputi Gelagar induk atau gelagar utama, Berfungsi menahan bebasn langsng dari pelat lantai kendaraan. Letaknya memanjang arah jembatan atau tegak lurus arah aliran sungai. Gelagar melintang / diafragma, Berfungsi mengikat beberapa balok gelagar induk untuk mencegah pergeseran antar gelagar induk. Letaknya melintang arah jembatan. Pelat lantai jembatan, Berfungsi sebagaipenahan lapisan perkerasan yang menahan langsung beban lalu lintas. Beban tersebut kemudian disalurkan secara merata keseluruh lantai. Perletakan atau andas, Berfungsi menyalurkan semua beban langsung jembatan ke abutment dan diteruskan ke pondasi. Terletak menumpu pada abutment. Pelat injak, Berfungsi menghubungkan jalan dan jembatan sehingga tidak ada perbedaan tinggi antar keduanya. Selain itu menutup bagian sambungan agar tidak terjadi keausan pada pelat jembatan. Baca Juga Jenis Jenis Tumpuan Struktur Bangunan Struktur Bawah Jembatan Sumber Instagram Galerisipil Fungsi utama struktur bawah jembatan adalah memikul beban beban pada struktur atas dan bawah itu sendiri untuk disalurkan ke pondasi dan tanah dasar. Struktur bawah jembatan umumnya meliputi Pondasi, Merupakan perantara dalam penerimaan beban yang bekerja pada bangunan pondasi ke tanah dasar bawahnya. Beberapa pondasi yang sering digunakan adlaah pondasi dangkal maks kedalaman 12m dan pondasi dalam >12m. Abutment, Terletak pada ujung jembatan dan berfungsi sebagai penaan tanah dan menahan bagian ujung dari balok gelagar induk. Umumnya dilengkapi dengan konstruksi sayap guna menahan tanah dalam arah gerak lurus as jembatan dari tekanan lateral. Pilar, Penobang jembatan dengan tanah. Bentuk dan jumlah pilar harus mempertimbangkan pola pergerakan aliran sungai, topografi sungai, keadaan tanah, dan jarak bentangan yang tersedia. Baca Juga Kelebihan Kekurangan Hebel Bata Ringan, Bata Merah, dan Batako Gambar Komponen Struktur Jembatan Sumber Instagram Galerisipil Baca Juga Cara Menghitung Volume Sloof dan RAB So anda sekarang lebih paham tentang Komponen Struktur Jembatan kan? seorang teknik sipil harus paham dan memahami secara betul tentang materi ini, dikarenakan menentukan kekuatan dalam pondasi jembatan tersebut. Sehingga, dalam perencanaan pembangunan jembatan tidak terdapat kesalahan yang mengakibatkan jembatan itu roboh ataupun miring, dikarenakan sangat riskan dalam perencanaan pembangunan jembatan yang harus dituntut untuk sempurna dan tanpa kesalahan, sehingga para pengguna jembatan bisa lebih terjaga keselamatanya. Semoga artikel yang ihategreenjello bagikan ini bermanfaat untuk kalian semua ya. terimakasih. Wa alaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh Dalam dunia konstruksi, terdapat berbagai macam struktur jembatan berdasarkan sistem strukturnya. Apa saja sih struktur jembatan itu? Yuk, kita bahas satu persatu. one. Jembatan Rangka Truss Bridge Jembatan rangka ini pada umumnya terbuat dari baja, dengan bentuk dasarnya berupa segitiga. Elemen rangka bersendi pada kedua ujung sehingga setiap batang hanya menerima gaya aksial tekan atau tarik saja. Jembatan rangka ini merupakan salah satu jembatan tertua dan dapat dibuat dalam bermacam bentuk, sebagai gelagar sederhana, lengkung maupun kantilever. Jembatan ini digunakan untuk variasi panjang bentang 50-100 meter. 2. Jembatan gantung Suspension Bridge Struktur dasar jembatan gantung berupa kabel utama primary cablevision yang memiliki kabel gantung suspension bridge. Lantai lalu lintas jembatan biasanya tidak terhubungkan langsung dengan pilar, karena prinsip pemikulan gelagar terletak pada kabel. Jika terjadi beban angin dengan intensitas tinggi, jembatan bisa ditutup dan arus lalu lintas dihentikan. Hal ini untuk mencegah sulitnya mengemudi kendaraan dalam goyangan yang tinggi. Pemasangan gelagar jembatan gantung dilaksanakan setelah sistem kabel terpasang, dan kabel serta merupakan bagian dari struktur launching jembatan. Jembatan ini umumnya digunakan untuk panjang bentang sampai 1400 meter. 3. Jembatan gelagar Bean Bridge Jembatan yang berbentuk gelagar terdiri atas lebih dari satu gelagar tunggal yang terbuat dari beton, baja atau beton prategang. Jembatan jenis ini dirangkai dengan menggunakan diafragma, dan umumnya menyatu secara kaku dengan pelat yang merupakan lantai lalu lintas. Jembatan gelagar ini digunakan untuk variasi panjang bentang 5-forty meter. 4. Jembatan kabel Cablevision-Stayed Jembatan ini mengaplikasikan kabel sebagai elemen pemikul lantai lalu lintas. Pada cablevision-stayed kabel langsung ditumpu dengan tower. Jembatan cable-stayed merupakan gelagar menerus dengan tower satu atau lebih yang terpasang diatas pilar – pilar jembatan di tengah bentang. Jembatan cablevision-stayed memiliki titik pusat massa yang relatif rendah posisinya sehingga jembatan tipe ini sangat baik digunakan pada daerah yang memiliki resiko gempa dan digunakan untuk variasi panjang bentang 100-600 meter. 5. Jembatan Box Girder Jembatan ini pada umumnya terbuat dari baja atau beton konvensional maupun prategang. Box grider terutama digunakan sebagai gelagar jembatan, dan dapat dikombinasikan dengan sistem jembatan gantung, cable stayed maupun bentuk pelengkung. Manfaat utama dari box girder adalah sebuah momen inersia yang tinggi dalam kombinasi dengan berat sendiri yang relatif ringan karena adanya rongga di tengah penampang. Box girder dapat diproduksi dalam berbagai bentuk, tetapi bentuk trapesium merupakan bentuk yang paling banyak digunakan. Rongga yang berada di tengah box memungkinkan pemasangan tendon prategang di luar penampang beton. Jenis gelagar ini biasanya digunakan sebagai bagian dari gelagar segmental, yang kemudian disatukan dengan siste prategang post tensioning. Anallisa full presetreesing suatu desain dimana pada penampang tidak diperbolehkan adanya gaya tarik, enjamin kontinuitas dari gelagar pada petemuan segmen. Jembatan ini digunakan untuk variasi panjag bentang xx-forty meter. 6. Jembatan Lengkung Curvation Bridge Jembatan lengkung adalah beton struktur non – linear yang mempunyai kemampuan sangat tinggi terhadap respon momen lengkung. Hal yang membedakan bentuk pelengkung dengan bentuk lainnya adalah bahwa kedua perletakan ujungnya berupa sendi sehingga pada perletakan tidak diizinkan adanya pergerakan ke arah horizontal. Bentuk dari jembatan lengkung hanya bisa digunakan untuk jembatan dengan panjang bentang 100-300 meter. 7. Jembatan Beton Prategang Prestressed Concrete Span Jembatan beton prategang merupakan suatu perkembangan mutakhir dari bahan beton. Pada jembatan beton prategang diberikan gaya prategang awal yang dimaksudkan untuk mengimbangi tegangan yang terjadi akibat beban. Jembatan beton prategang dilaksanakan dengan dua sistem yaitu mail tensioning dan pre tensioning. Pada sistem mail service tensioning dari tendon pada beton dilakukan dengan penjangkauan di ujung gelagar. Pada pre tensioning beton dituang mengelilingi tendon prategang yang sudah ditegangkan terlebih dahulu dan transfer gaya pra tegang yang sudah ditegangkan terlebih dahulu dan transfer gaya prategang terlaksana karena adanya ikatan antara beton dengan tendon. Jembatan ini sangat efisien karena analisa penampang berdasarkan penampang utuh, Jembatan jenis ini digunakan untuk variasi bentang jembatan xx-40 meter. Nah, ini dia berbagai macam struktur jembatan dalam dunia konstruksi, Meabrik sekali, bukan? Apakah kalian ingin belajar aplikasi tersebut? Zamil Consulting solusinya ! Yuuk, Segera daftar & dapatkan promo serta ilmu di Zamil Consulting Service Learning Centre. Kami tunggu ya J 📌 Info & Pendaftaran 📍Pendaftaran online 📞 Info layanan 📌 Ikuti informasi kami IG zamilconsulting & zamil_consulting FB Tim Zamil Fanspage Zamil Consulting Eastward-postal service Website Berdasarkan tipe strukturnya, jembatan dapat dibedakan menjadi beberapa macam, antara lain Jembatan plat slab span Sumber Jembatan plat memiliki struktur jembatan yang sangat sederhana hanya berupa ruas horizontal yang ditopang dengan tiang vertikal. Jembatan plat mampu menahan lentur dan gaya geser. Jembatan ini memiliki momen inersia terbesar untuk berat yang relatif rendah setiap unit panjangnya. Jembatan plat berongga voided slab bridge Sumber Jembatan plat berongga meminimalkan jumlah gelagar dengan membuat jarak antar gelagar dibuat lebar dan pengaku lateral diabaikan, sehingga nilai konstruksinya berkurang. Pada jembatan ini, plat beton prategang digunakan untuk sungai yang memiliki bentangan yang lebih panjang. Jembatan gelagar girder bridge Sumber Jembatan gelagar ini merupakan jenis jembatan yang paling sederhana dan banyak digunakan di Indonesia. Dasarnya terdiri dari balok horizontal yang didukung oleh abutment. Pada jembatan yang lebih panjang perlu ditambahkan pilar yang disesuaikan dengan perencanaan jembatan. Beberapa jenis gelagar yang sering digunakan adalah I-girder, box girder, U girder, T-girder, dan voided slab. Jembatan rangka truss span Sumber Jembatan baja terdiri dari batang-batang baja biasanya lurus yang dihubungkan satu dengan yang lainnya dengan hubungan gusset plate/buhul. Batang-batang baja akan membentuk rangka segitiga yang akan mengalami dan menahan tegangan akibat gaya tarik, gaya beban, dan kadang keduanya jika terkena beban-beban dinamis. Jembatan pelengkung arch span Sumber Jembatan pelengkung adalah jembatan dengan struktur berbentuk setengah lingkaran dan abutment di kedua sisinya. Lengkungan jembatan bekerja dengan memindahkan beban yang dialami oleh jembatan dan didorong ke abutment pada kedua sisinya agar tidak bergerak ke samping. Jembatan pelengkung harus terdiri dari fabric yang tahan terhadap gaya tekan karena setiap bagian pelengkung menerima gaya tekan dari beban akibat berat sendiri dan beban lalu lintas. Semakin besar sudut kelengkungannya akan membuat gaya tekan yang dialami semkin kecil, akan tetapi bentangnya menjadi lebih kecil. Jembatan gantung suspension bridge Sumber Jembatan ini berfungsi sebagai pemikul langsung beban dari lalu lintas yang lewat di atasnya. Kontruksi pada jembatan gantung mirip konstruksi pada cable-stayed bridge, hanya saja prinsip penopangnya yang berbeda. Mekanisme penopang yang terjadi adalah seluruh beban yang lewat akan ditahan oleh sepasang kabel penahan di atas dua pasang menara dan dua pasang blok angkur. Pilar pada jembatan ini lebih kokoh daripada cable-stayed bridge. Jembatan kabel cable stayed span Sumber Struktur jembatan kabel biasanya terdiri dari kabel, dek jembatan, dan pilar. Penempatan dek dilakukan dengan menggantungkan menggunakan kabel berkekuatan tinggi dan diangkur pada tiang pilar. Biasanya, jembatan kabel digunakan untuk jembatan dengan bentang yang panjang. Jembatan cantilever cantilever bridge Sumber Jembatan cantilever menggunakan sistem pengecoran bandage insitu atau dipasang precast segmen demi segmen sebagai kantilever di kedua sisi pada balok jembatan. Hal ini dilakukan agar seimbang balance atau satu sisi dengan pengimbang balok beton yang sudah dilaksanakan lebih dulu. Referensi Dirangkum dari berbagai sumber. BM Jembatan merupakan struktur yang dibuat untuk menyeberangi jurang atau rintangan seperti sungai, rel kereta api ataupun jalan raya. Jembatan dibangun untuk Nahh ternyata Jembatan memiliki tujuh desain yang telah diupdate terus menerus menurut fungsi dan kegunaannya selama bertahun-tahun. Sementara desain jembatan rangka terlihat sebagai yang terkuat, desain jembatan gantung adalah yang paling dapat digunakan sebagai jembatan bentang panjang, Inti dari setiap desain jembatan adalah tingkat fleksibilitas meskipun berbahaya terhadap angin kencang. Untuk jenis jembatan modern yang paling mahal adalah jembatan gantung yang seringkali menelan biaya lebih dari Triliunan Rupiah. Ada 5 tipe jembatan Jembatan Lengkung Arch Bridge, Jembatan Balok Girder, Jembatan Cabel-Stayed, Jembatan gantung, Jembatan Truss. Salah satu faktor yang menarik ketika melihat desain jembatan yang berbeda adalah umur pakai yang panjang dan faktanya bahwa beberapa jembatan masih ada selama berabad-abad. Banyak insinyur terhebat di dunia telah gagal untuk menambahkan perbaikan signifikan pada desain bantalan beban dasar. Sekarang kita akan melihat berbagai jenis jembatan dan cara Jembatan Lengkung Arch BridgeJembatan Gaoliang dari Istana Musim banyak jenis jembatan lengkung tetapi semuanya memiliki elemen sentral yang sama. Setiap jembatan memiliki abutment, yang digunakan untuk menopang elemen struktur utama di bawah jembatan. Jenis jembatan lengkung yang paling umum adalah jembatan, jembatan panjang yang terdiri dari banyak lengkungan. Tekanan lateral yang diciptakan oleh bentang lengkung ditransfer ke abutment pendukung. Oleh karena itu penting bahwa bagian-bagian jembatan ini tetap kokoh, utuh dan kokoh. Anda akan melihat banyak jembatan lengkung dengan batu bata dekoratif yang merupakan bagian integral dari desain. Sederhana namun sangat efektif, jembatan lengkung dapat membawa segala sesuatu mulai dari pejalan kaki hingga muatan yang berat sekalipun. Tied Arch BridgesContoh Jembatan Lengkungan Terikat Jembatan Infinity di lengkung terikat adalah desain yang sangat menarik yang menggabungkan struktur lengkung biasanya logam yang didukung oleh ikatan vertikal antara lengkungan dan girder. Ujung elemen lengkung dihubungkan oleh angkur bawah. Ini bertindak dengan cara yang mirip dengan tali busur. Tekanan ke bawah dari struktur lengkung ke dek jembatan diterustkan ke dalam ketegangan oleh ikatan vertikal. Banyak orang berasumsi bahwa abutment memastikan bahwa jembatan lengkung yang diikat dan struktur lengkung tetap di tempatnya. Namun angkur decking/penguatanlah yang menghubungkan setiap ujung lengkungan bersama-sama. Contohnya adalah sling kabel busur yang mentransfer tekanan ke elemen utamanya, agar stabil kabel sling sisi kiri dan kanan harus rata. Perbandingan jembatan lengkung dan jembatan lengkung Jembatan Balok Girder Beam Contoh Jembatan Balok Jembatan Sungai Iowa. Jembatan balok adalah salah satu jenis jembatan yang paling sederhana. Contoh basic jembatan kayu yang mungkin Anda lihat saat berjalan-jalan di pedesaan. Area pelat secara tradisional terdiri dari papan kayu atau lempengan batu sering disebut sebagai jembatan genta. Ini ditopang di kedua sisinya oleh dua balok yang berjalan di antara abutment/pier. Sangat sering Anda akan temukan balok lain, diposisikan di antara balok utama, fungsinya memberikan dukungan dan stabilitas tambahan. Area di mana orang atau kendaraan bepergian akan menjadi penghiasan sederhana yang diposisikan secara vertikal melintasi balok di bawahnya. Ini sering disebut sebagai struktur “simply supported”. Tidak ada transfer tegangan yang seperti pada struktur lengkung dan jenis jembatan Penjelasan Jembatan Girde3. Jembatan Cable-stayed Jembatan Cable-stayed The Rio Antirrio bridge in Greece. Elemen utama jembatan cable-stay yaitu terletak pada menara/tiang yang merupakan elemen penahan beban struktur. Kabel terhubung dari tiang ke dek di bawah. Baik secara langsung dari puncak menara atau di berbagai titik kolom. Ketika dihubungkan pada titik yang berbeda dari kolom ini menciptakan pola seperti kipas. Ini adalah fitur yang diasosiasikan banyak orang dengan jembatan kabel. Jenis struktur ini cenderung digunakan untuk jarak yang lebih besar daripada yang dicapai dengan desain jembatan kantilever tetapi kurang dari jembatan gantung. Salah satu masalah utama dengan jenis jembatan ini adalah bahwa sambungan pusat kabel dapat memberikan tekanan horizontal pada dek. Oleh karena itu, struktur geladak perlu diperkuat untuk menahan tekanan yang terus menerus tersebut. Perbandingan jembatan gantung dan jembatan Jembatan SuspensionSusspension BridgeJembatan gantung adalah sistem struktur jembatan yang menggunakan wire rope kabel sebagai pemikul utama beban lalu intas dan Berat Sendiri. Pada sistem ini wire rope utama memikul beberapa hanger penggantung yang menghubungkan antara wire rope utama dengan gelagar/ struktur jembatan. Wire rope utama dihubungkan pada kedua pylon menara dan memanjang di sepanjang jembatan yang berakhir pada pengangkeran pada kedua ujung jembatan untuk menahan pergerakan vertikal dan horisontal akibat beban-beban yang bekerja. Pada pylon tersebut dipasang saddle dudukan beserta roller yang berfungsi sebagai pengarah wire rope utama tersebut. Jembatan gantung terdiri dari komponen-komponen baja standar yang telah difabrikasi dan dirakit dengan mur baut sehingga terbentuk menjadi satu bentang jembatan. Paket jembatan gantung dipasok lengkap berikut tumpuan, penahan dan sandaran. Untuk menjaga keamanan dan kenyamanan pengguna jembatan gantung diperlukan pemeriksaan dan pemeliharaan secara rutin dan periodik/ Jembatan TrussJembatan rangka batang atau dalam bahasa Inggris disebut Truss bridge adalah jembatan yang superstrukturnya terdiri dari truss, struktur elemen yang terhubung biasanya berbentuk segitiga. Elemen yang terhubung pada bagian yang lurus dapat menerima gaya tekan, tarik, atau kombinasi keduanya sebagai respons terhadap beban yang bergerak dinamis. Tipe dasar jembatan truss dalam artikel ini memiliki desain sederhana yang dapat dengan mudah dianalisis oleh para insinyur teknik abad ke-19 dan awal abad ke-20. Jembatan truss termasuk ekonomis untuk dibangun karena menggunakan bahan secara efisien. Jembatan Truss Francis Scott Key Bridge, Baltimore. Dalam dunia konstruksi, terdapat berbagai macam struktur jembatan berdasarkan sistem strukturnya. Apa saja sih struktur jembatan itu? Yuk, kita bahas satu persatu. 1. Jembatan Rangka Truss Bridge Jembatan rangka ini pada umumnya terbuat dari baja, dengan bentuk dasarnya berupa segitiga. Elemen rangka bersendi pada kedua ujung sehingga setiap batang hanya menerima gaya aksial tekan atau tarik saja. Jembatan rangka ini merupakan salah satu jembatan tertua dan dapat dibuat dalam bermacam bentuk, sebagai gelagar sederhana, lengkung maupun kantilever. Jembatan ini digunakan untuk variasi panjang bentang 50-100 meter. 2. Jembatan gantung Suspension Bridge Struktur dasar jembatan gantung berupa kabel utama main cable yang memiliki kabel gantung suspension bridge. Lantai lalu lintas jembatan biasanya tidak terhubungkan langsung dengan pilar, karena prinsip pemikulan gelagar terletak pada kabel. Jika terjadi beban angin dengan intensitas tinggi, jembatan bisa ditutup dan arus lalu lintas dihentikan. Hal ini untuk mencegah sulitnya mengemudi kendaraan dalam goyangan yang tinggi. Pemasangan gelagar jembatan gantung dilaksanakan setelah sistem kabel terpasang, dan kabel serta merupakan bagian dari struktur launching jembatan. Jembatan ini umumnya digunakan untuk panjang bentang sampai 1400 meter. 3. Jembatan gelagar Bean Bridge Jembatan yang berbentuk gelagar terdiri atas lebih dari satu gelagar tunggal yang terbuat dari beton, baja atau beton prategang. Jembatan jenis ini dirangkai dengan menggunakan diafragma, dan umumnya menyatu secara kaku dengan pelat yang merupakan lantai lalu lintas. Jembatan gelagar ini digunakan untuk variasi panjang bentang 5-40 meter. 4. Jembatan kabel Cable-Stayed Jembatan ini mengaplikasikan kabel sebagai elemen pemikul lantai lalu lintas. Pada cable-stayed kabel langsung ditumpu dengan tower. Jembatan cable-stayed merupakan gelagar menerus dengan tower satu atau lebih yang terpasang diatas pilar – pilar jembatan di tengah bentang. Jembatan cable-stayed memiliki titik pusat massa yang relatif rendah posisinya sehingga jembatan tipe ini sangat baik digunakan pada daerah yang memiliki resiko gempa dan digunakan untuk variasi panjang bentang 100-600 meter. 5. Jembatan Box Girder Jembatan ini pada umumnya terbuat dari baja atau beton konvensional maupun prategang. Box grider terutama digunakan sebagai gelagar jembatan, dan dapat dikombinasikan dengan sistem jembatan gantung, cable stayed maupun bentuk pelengkung. Manfaat utama dari box girder adalah sebuah momen inersia yang tinggi dalam kombinasi dengan berat sendiri yang relatif ringan karena adanya rongga di tengah penampang. Box girder dapat diproduksi dalam berbagai bentuk, tetapi bentuk trapesium merupakan bentuk yang paling banyak digunakan. Rongga yang berada di tengah box memungkinkan pemasangan tendon prategang di luar penampang beton. Jenis gelagar ini biasanya digunakan sebagai bagian dari gelagar segmental, yang kemudian disatukan dengan siste prategang post tensioning. Anallisa full presetreesing suatu desain dimana pada penampang tidak diperbolehkan adanya gaya tarik, enjamin kontinuitas dari gelagar pada petemuan segmen. Jembatan ini digunakan untuk variasi panjag bentang 20-40 meter. 6. Jembatan Lengkung Arch Bridge Jembatan lengkung adalah beton struktur non – linear yang mempunyai kemampuan sangat tinggi terhadap respon momen lengkung. Hal yang membedakan bentuk pelengkung dengan bentuk lainnya adalah bahwa kedua perletakan ujungnya berupa sendi sehingga pada perletakan tidak diizinkan adanya pergerakan ke arah horizontal. Bentuk dari jembatan lengkung hanya bisa digunakan untuk jembatan dengan panjang bentang 100-300 meter. 7. Jembatan Beton Prategang Prestressed Concrete Bridge Jembatan beton prategang merupakan suatu perkembangan mutakhir dari bahan beton. Pada jembatan beton prategang diberikan gaya prategang awal yang dimaksudkan untuk mengimbangi tegangan yang terjadi akibat beban. Jembatan beton prategang dilaksanakan dengan dua sistem yaitu post tensioning dan pre tensioning. Pada sistem post tensioning dari tendon pada beton dilakukan dengan penjangkauan di ujung gelagar. Pada pre tensioning beton dituang mengelilingi tendon prategang yang sudah ditegangkan terlebih dahulu dan transfer gaya pra tegang yang sudah ditegangkan terlebih dahulu dan transfer gaya prategang terlaksana karena adanya ikatan antara beton dengan tendon. Jembatan ini sangat efisien karena analisa penampang berdasarkan penampang utuh, Jembatan jenis ini digunakan untuk variasi bentang jembatan 20-40 meter. Nah, ini dia berbagai macam struktur jembatan dalam dunia konstruksi, Meabrik sekali, bukan? Apakah kalian ingin belajar aplikasi tersebut? Zamil Consulting solusinya ! Yuuk, Segera daftar & dapatkan promo serta ilmu di Zamil Consulting Service Learning Center. Kami tunggu ya J ? Info & Pendaftaran ?Pendaftaran online ? Info layanan ? Ikuti informasi kami IG zamilconsulting & zamil_consulting FB Tim Zamil Fanspage Zamil Consulting Email info Website Untuk memahami berbagai bentuk struktur jembatan, terlebih dahulu perlu ditinjau tentang klasifikasi jembatan. Klasifikasi jembatan dapat dibagi berdasarkan material super strukturnya, penggunanya, sistem struktur yang digunakan, dan kondisi pendukung. Selain itu juga perlu dipahami desain konseptual jembatan agar dapat menentukan jenis jembatan yang sesuai. Klasifikasi Jembatan 1. lingkup pekerjaan dan peraturan bangunan a Klasifikasi material superstruktur Menurut material superstrukturnya jembatan diklasifikasikan atas − Jembatan baja Jembatan yang menggunakan berbagai macam komponen dan sistem struktur baja deck, girder, rangka batang, pelengkung, penahan dan penggantung kabel. − Jembatan beton Jembatan yang beton bertulang dan beton prategang − Jembatan kayu Jembatan dengan bahan kayu untuk bentang yang relatif pendek − Jembatan Metal alloy Jembatan yang menggunakan bahan metal alloy seperti alluminium alloy dan stainless steel − Jembatan komposit Jembatan dengan bahan komposit komposit fiber dan plastik − Jembatan batu Jembatan yang terbuat dari bahan batu; di masa lampau batu merupakan bahan yang umum digunakan untuk jembatan pelengkung. b Klasifikasi berdasarkan penggunanya − Jembatan jalan Jembatan untuk lalu lintas kendaraan bermotor − Jembatan kereta api Jembatan untuk lintasan kereta api − Jembatan kombinasi Jembatan yang digunakan sebagai lintasan kendaraan bermotor dan kereta api − Jembatan pejalan kaki Jembatan yang digunakan untuk lalu lintas pejalan kaki − Jembatan aquaduct Jembatan untuk menyangga jaringan perpipaan saluran air c Klasifikasi berdasarkan sistem struktur yang digunakan − jembatanI–Girder. Gelagar utama terdiri dari plat girder atau rolled-I. Penampang I efektif menahan beban tekuk dan geser. − Jembatan gelagar kotak box girder Gelagar utama terdiri dari satu atau beberapa balok kotak baja fabrikasi dan dibangun dari beton, sehingga mampu menahan lendutan, geser dan torsi secara efektif. 1. lingkup pekerjaan dan peraturan bangunan Sejumlah Balok T dari beton bertulang diletakkan bersebelahan untuk mendukung beban hidup − Jembatan Gelagar Komposit Plat lantai beton dihubungkan dengan girder atau gelagar baja yang bekerja sama mendukung beban sebagai satu kesatuan balok. Gelagar baja terutama menahan tarik sedangkan plat beton menahan momen lendutan. − Jembatan gelagar grillage grillage girder Gelagar utama dihubungkan secara melintang dengan balok lantai membentuk pola grid dan akan menyalurkan beban bersama-sama − Jembatan Dek Othotropic Dek terdiri dari plat dek baja dan rusuk/rib pengaku − Jembatan Rangka Batang Truss Elemen-elemen berbentuk batang disusun dengan pola dasar menerus dalam struktur segitiga kaku. Elemen-elemen tersebut dihubungkan dengan sambungan pada ujungnya. Setiap bagian menahan beban axial juga tekan dan tarik. Gambar menunjukkan Jembatan truss Warren dengan elemen vertikal yang disebut ”through bridge”, plat dek diletakkan melintasi bagian bawah jembatan Gambar Jembatan Truss Warren Sumber Chen & Duan, 2000 − Jembatan Pelengkung arch Pelengkung merupakan struktur busur vertikal yang mampu menahan beban tegangan axial − Jembatan Kabel Tarik Cablestayed Gelagar digantung oleh kabel berkekuatan tinggi dari satu atau lebih menara. Desain ini lebih sesuai untuk jembatan jarak panjang 1. lingkup pekerjaan dan peraturan bangunan Gelagar digantung oleh penggantung vertikal atau mendekati vertikal yang kemudian digantungkan pada kabel penggantung utama yang melewati menara dari tumpuan satu ke tumpuan lainnya. Beban diteruskan melalui gaya tarik kabel. Desain ini sesuai dengan jembatan dengan bentang yang terpanjang. d Klasifikasi berdasarkan kondisi pendukung Gambar menunjukkan tiga perbedaan kondisi pendukung untuk gelagar dan gelagar rangka Gambar Pendukung gelagar jembatan a gelagar sederhana; b gelagar menerus; c gelagar gerber Sumber Chen & Duan, 2000 − Jembatan dengan pendukung sederhana Gelagar utama atau rangka batang ditopang oleh roll di satu sisi dan sendi di sisi yang lainnya. − Jembatan dengan pendukung menerus Gelagar atau rangka batang didukung menerus oleh lebih dari tiga sendi sehingga menjadi sistem struktur yang tidak tetap. Kecenderungan itu lebih ekonomis karena jumlah sambungan sedikit serta tidak memerlukan perawatan. Penurunan pada pendukung sebaiknya dihindari. − Jembatan gerber jembatan kantilever Jembatan menerus yang dibuat dengan penempatan sendi di antara pendukung. − Jembatan rangka kaku Gelagar terhubung secara kaku pada sub struktur Desain Konseptual Desain jembatan merupakan sebuah kombinasi kreasi seni, ilmu alam, dan teknologi. Desain konseptual merupakan langkah awal yang harus di ambil perancang untuk mewujudkan dan menggambarkan 1. lingkup pekerjaan dan peraturan bangunan jembatan untuk menentukan fungsi dasar dan tampilan, sebelum dianalisa secara teoritis dan membuat detail-detail desain. Proses desain termasuk pertimbangan faktor-faktor penting seperti pemilihan sistem jembatan, material, proporsi, dimensi, pondasi, estetika dan lingkungan sekitarnya. Perencanaan jembatan secara prinsip dimaksudkan untuk mendapatkan fungsi tertentu yang optimal. Proyek jembatan diawali dengan perencanaan kondisi yang mendasar. Untuk mendapatkan tujuan yang spesifik, jembatan memiliki beberapa arah yang berbeda-beda; lurus, miring atau tidak simetris, dan melengkung horisontal seperti terlihat pada Gambar Jembatan lurus mudah di rencanakan dan dibangun tetapi memerlukan bentang yang panjang. Jembatan miring atau jembatan lengkung umumnya diperlukan untuk jalan raya jalur cepat expressway atau jalan kereta api yang memerlukan garis jalan harus tetap lurus atau melengkung ke atas, sering memerlukan desain yang lebih sulit. Lebar jembatan tergantung pada keperluan lalu lintasnya. Untuk jembatan layang, lebarnya ditentukan oleh lebar jalur lalu lintas dan lebar jalur pejalan kaki, dan seringkali disamakan dengan lebar jalannya. Gambar Arah Jembatan Sumber Chen & Duan, 2000 Estetika – selaras dengan lingkungan Jembatan harus berfungsi tidak saja sebagai jalan, tetapi struktur dan bentuknya juga harus selaras dan meningkatkan nilai lingkungan sekitarnya. Meskipun terdapat perbedaan pandangan estetika dalam teknik jembatan, Svensson 1998 menyarankan − Pilih sistem struktur yang bersih dan sederhana seperti balok, rangka, pelengkung atau struktur gantung; jembatan harus terlihat terpercaya dan stabil; − Terapkan proporsi tiga dimensional yang indah, antar elemen struktural atau panjang dan ukuran pintu masuk jembatan − Satukan semua garis pinggir struktur, yang menentukan tampilannya. Kekurangan salah satu bagian tersebut akan dapat menyebabkan kekacauan, kebimbangan dan perasaan ragu-ragu. Transisi dari bentuk garis lurus ke garis lengkung akan membentuk parabola. − Perpaduan yang sesuai antara struktur dan lingkungannya akan menjadi lansekap kota. Sangat perlu skala struktur dibandingkan skala lingkungan sekitarnya. 1. lingkup pekerjaan dan peraturan bangunan − Pemilihan material akan sangat berpengaruh pada estetika − Kesederhanaan dan pembatasan pada bentuk struktural asli sangat penting − Tampilan yang menyenangkan dapat lebih ditingkatkan dengan pemakaian warna − Ruang di atas jembatan sebaiknya dibentuk menjadi semacam jalan yang dapat berkesan dan membuat pengendara merasa nyaman. − Strukturnya harus direncanakan sedemikian rupa sehingga aliran gaya dapat diamati dengan jelas − Pencahayaan yang cukup akan dapat meningkatkan tampilan jembatan pada malam hari. Gambar berikut menunjukkan konsep rancangan jembatan Ruck-a-Chucky melintasi sungai Amerika sekitar 17 km dari bendungan Auburn di California. Anker kabel untuk Lengkung horisontal kabel penahan jembatan sepanjang 396 m direncanakan di sisi bukit. Meskipun jembatan ini tidak pernah dibangun, desain ini sesuai dengan topografi lingkungan sekitarnya, dan merupakan sebuah desain yang sangat memahami lingkungan. Gambar Konsep desain jembatan Ruck-a-Chucky Sumber Chen & Duan, 2000 e Pemilihan Jenis Jembatan Pemilihan jenis-jenis jembatan merupakan tugas yang kompleks untuk memenuhi keinginan pemilik. Tabel menunjukkan format matriks 1. lingkup pekerjaan dan peraturan bangunan evaluasi yang dapat digunakan untuk memilih jenis-jenis jembatan. Untuk poin yang ada pada tabel tersebut untuk faktor prioritas diberikan penilaian 1 – 5 1 = rendah; 2 = standar; 3 = tinggi; 4 = tinggi sekali; 5 = sangat tinggi. Tingkat kualitas diberikan dalam skala 1 – 5 1 = kurang; 2 = cukup; 3 = bagus; 4 = sangat bagus; 5 = sempurna. Bobot penilaian berisi perkalian faktor prioritas dengan faktor tingkat kualitas dan dihitung untuk setiap alternatif jenis jembatan. Jembatan dengan jenis yang memiliki total nilai tertinggi akan menjadi alternatif terbaik. Tabel Format matriks evaluasi untuk memilih jenis jembatan Tipe jembatan Poin 1 Prioritas 2 Kualitas 3 Bobot penilaian 2 x 3 Struktural Trafik Kemudahan konstruksi Pemeliharaan dan pemeriksaan Dampak jadwal konstruksi Estetika Lingkungan Pengembangan selanjutnya Biaya Total penilaian Tipe jembatan umumnya ditentukan oleh berbagai faktor seperti beban yang direncanakan, kondisi geografi sekitar, jalur lintasan dan lebarnya, panjang dan bentang jembatan, estetika, persyaratan ruang di bawah jembatan, transportasi material konstruksi, prosedur pendirian, biaya dan masa pembangunan. Tabel berikut menunjukkan aplikasi panjang bentang beberapa tipe jembatan. Tabel Tipe jembatan dan aplikasi panjang jembatan Tipe jembatan Panjang bentang m Contoh jembatan dan panjangnya Gelagar beton prestress 10 - 300 Stolmasundet, Norwegia, 301 m Gelagar baja I / kotak 15 - 376 Jembatan Sfalassa, Itali, 376 m Rangka baja 40 - 550 Quebec, Canada, 549 m Baja lengkung 50 - 550 Shanghai Lupu, China, 550 m Beton lengkung 40 - 425 Wanxian, China, 425 m tabung baja berisi beton Kabel tarik 110 - 1100 Sutong, China, 1088 m Gantung 150 - 2000 Akaski-Kaikyo, Jepang, 1991 m Bentuk Struktur Jembatan Kemajuan pengetahuan dan teknologi di bidang jembatan sejalan dengan kemajuan peradaban manusia. Bentuk jembatan juga berkembang dari jembatan sederhana hingga jembatan kabel, yang penggunaannya akan disesuaikan dengan keperluan atau kebutuhan. 1. lingkup pekerjaan dan peraturan bangunan Pengertian jembatan sederhana adalah ditinjau dari segi konstruksi yang mudah dan sederhana, atau dapat diterjemahkan struktur terbuat dari bahan kayu yang sifatnya darurat atau tetap, dan dapat dikerjakan/dibangun tanpa peralatan modern canggih. Sesederhana apapun struktur dalam perencanaan atau pembuatannya perlu memperhatikan dan mempertim- bangkan ilmu gaya mekanika, beban yang bekerja, kelas jembatan, per- aturan teknis dan syarat-syarat kualitas cheking Di masa lampau untuk menghubungkan sungai cukup dengan menggunakan bambu, atau kayu gelondongan. Bila dibanding dengan bahan lain seperti baja, beton atau lainnya, bahan kayu merupakan bahan yang potensial dan telah cukup lama dikenal oleh manusia. Pada saat bahan baja dan beton digunakan untuk bahan jembatan, bahan kayu masih memegang fungsi sebagai lantai kendaraan. Sifat-sifat Jembatan Kayu Jembatan kayu merupakan jembatan dengan material yang dapat diperbaharui renewable. Kayu adalah sumber daya alam yang pemanfaatannya akhir-akhir ini lebih banyak pada bidang industri kayu lapis, furnitur, dan dapat dikatakan sangat sedikit pemakaiannya dalam bidang jembatan secara langsung sebagai konstruksi utama. Pemakaian kayu sebagai bahan jembatan mempunyai beberapa keuntungan antara lain ƒ Kayu relatif ringan, biaya transportasi dan konstruksi relatif murah, dan dapat dikerjakan dengan alat yang sederhana ƒ Pekerjaan-pekerjaan detail dapat dikerjakan tanpa memerlukan peralatan khusus dan tenaga ahli yang tinggi ƒ Jembatan kayu lebih suka menggunakan dek dari kayu sehingga menguntungkan untuk lokasi yang terpencil dan jauh dari lokasi pembuatan beton siap pakai ready mix concrete. Dek kayu dapat dipasang tanpa bekisting dan tulangan sehingga menghemat biaya ƒ Kayu tidak mudah korosi seperti baja atau beton ƒ Kayu merupakan bahan yang sangat estetik bila didesain dengan benar dan dipadukan dengan lingkungan sekitar Dari penjelasan diatas, dapat dikatakan bahwa jembatan kayu untuk konstruksi jembatan berat dengan bentang sangat panjang sudah tidak ekonomis lagi. Jadi jembatan kayu lebih sesuai untuk konstruksi sederhana dengan bentang pendek.

sebutkan jenis jembatan menurut gelagar utama